Ilmu “ membaca ” watak orang berdasarkan bagian tubuh yang selama ini kita kenal, mungkin hanya sekitar bentuk dan garis telapak tangan ( palmistri ) atau fisiognomi ( pengetahuan tentang karakteristik wajah dan tubuh ). Kedua ilmu kuno itu, yang semula merupakan cara para tabib untuk mendiagnosis penyakit, belakangan diperkaya oleh frenologi ( phrenology, analisis karakter atau kepribadian berdasarkan bentuk kepalanya ).
Frenologi lahir pada 1796 di Austria. Pelopornya dr. Franz Joseph Gall, seorang dokter umum. Menurut penelitian Gall, kegiatan berpikir sangat berpengaruh terhadap bentuk otak. Bentuk otak kemudian mempengaruhi bentuk tengkorak, berupa tonjolan maupun ketidakteraturan pada permukaan kepala. Karena pertumbuhan otak setiap orang berbeda, bentuk kepala setiap orang pun tidak ada yang sama. Gall beranggapan karakter setiap individu dapat dengan mudah dievaluasi dengan mengamati ketidakteraturan pada kepala itu sebagai “ benjolan “. Di mata ahli frenologi, “ benjolan “ itu disebut “ panca indera “ atau “ organ “.
Bentuk kepala menurut Gall, juga menunjukkan jenis otak yang mengisi di dalamnya. Karena pembentukkan otak adalah proses yang seirama dengan pertumbuhan manusia, Gall yakin bahwa bentuk otak itu bisa “ diupayakan “ sejauh masih dalam masa pertumbuhan. Ia mengatakan bahwa otak yang masih muda dapat dibentuk melalui pendidikan dan kegiatan – kegiatan khusus. Pernyataan Gall ini kemudian mengilhami banyak dokter muda untuk menasihati pasiennya, “ Jika otak anda ingin lincah, Anda harus menggunakan pikiran Anda ”.
Gagasan Gall diikuti banyak orang. Frenologi pun menjadi ilmu yang laris dipelajari. Pada pertengahan abad ke-19, ketika frenologi berada di puncak ketenarannya, para penerus Gall berhasil mengembangkan ilmu itu. segala teknik dan metode penelitian disempurnakan. Mereka membuat patokan bahwa dalam mengaplikasikan frenologi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur kepala. Ukuran tengkorak diyakini menunjukkan sejumlah kekuatan otak yang ada didalamnya.
Rata – rata diketahui bahwa lingkar normal kepala seorang wanita berkisar 48 cm – 56 cm, sementara pria berkisar 49,5 cm – 57 cm. Dalam membaca kepala, seorang ahli frenologi mula – mula memperhatikan bentuk keseluruhan kepala. Kepala bulat dianggap mengindikasikan sifat dasar yang kuat, percaya diri, berani, namun kadang – kadang resah. Kepala segi empat mewakili sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikir mendalam, dan mempunyai tujuan. Kepala yang lebar mengisyaratkan karakter energitik dan ramah. Sedangkan kepala yang lebih sempit memperlihatkan sifat dasar suka menarik diri dan melihat ke dalam diri, tidak berorientasi ke luar.
Bagaimana pula bentuk kepala cendikiawan? Menurut ahli frenologi, kepala cendikiawan umumnya berbentuk telur. Selain melihat bentuk, ahli frenologi juga menjelajahi kepala seseorang dengan ujung – ujung jarinya. Hal ini dimaksudkan untuk merasakan garis bentuk tengkorak orang yang diperiksa. Karena otak terdiri atas dua belahan. Banyaknya karakteristik manusia tentu menyebabkan beragamnya bentuk dan ukuran kepala. Karena kehidupan sosial setiap individu berbeda – beda, maka organ yang dihasilkan menjadi variatif. Di mata ahli frenologi, organ yang kurang berkembang dibandingkan dengan organ lain mengindikasikan kurangnya “ kualitas “ pada kepribadian. Sedangkan organ yang berkembang baik mengindikasikan adanya kualitas sampai tingkatan tertentu.
sumber :
intisari magazine
Kamis, 17 Desember 2009
Selasa, 15 Desember 2009
BERGUNAKAH AA – DHA DALAM SUSU??
Rayuan ala susu formula itu kadang menenggelamkan kehebatan ASI. Padahal, Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ), British Nutrition Foundation, European Society for Pediatric Gastrioenterology and Nutrition ( ESPGAN ), Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), dan Food Agriculture Organization ( FAO ) merekomendasikan penambahan DHA dan AA hanya untuk susu formula bayi premature. Pemberian pada bayi cukup bulan mungkin tidak bermanfaat atau berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Secara teoritis dan bukti klinis, penambahan tersebut memang hanya bermanfaat untuk bayi prematur.
Sedangkan Canadian Joint Working Group and US Committee dan Academy for Pediatric belum merekomendasikan pemberian pada susu formula.bayi. Alasannya, karena keterbatasan pengalaman dan saat ini sedang dilakukan penelitian untuk jangka panjang.
Masih kontroversial
Manfaat pemberian AA dan DHA pada bayi cukup bulan dan anak masih dianggap kontroversial. Sejumlah penelitian baru menyimpulkan ” mungkin bermanfaat ”. Mereka berpendapat bahwa pemberian zat AA dan DHA dapat meningkatkan kecerdasan serta kemampuan visual anak. Namun, banyak pula penelitian yang tegas menyimpulkan tidak ada manfaatnya, baik untuk kecerdasan bayi maupun kemampuan visual anak. Penelitian RossPaediatric Lipid Study di AS pada tahun 1997 memberi hasil bahwa tidak ada perbedaan dalam pertumbuhan dan fungsi penglihatan pada bayi yang diberi AA dan DHA di 12 bulan pertama. American Council on Science and Health juga menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti – bukti ilmiah untuk mendukung penambahan AA dan DHA pada formula untuk bayi yang lahir normal. Begitu juga yang dilakukan peneliti – peneliti lainnya menyimpulkan hal yang sama bahwasanya AA dan DHA tidak bermanfaat pada kecerdasan dan kemampuan visual anak.
Meskipun demikian Food and Drug Administration ( FDA ) memberikan izin kepada Abbott Laboratories dan Mead Johnson Nutritionals untuk mengedarkan susu formula dengan suplementasi AA / DHA. Akan tetapi, perusahaan tersebut harus menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk penelitian efek sampingan dan manfaat pemberiannya dalam jangka panjang. Soalnya, sampai saat ini belum ada data ilmiah mengenai efek sampingan penggunaan DHA dalam bentuk suplemen. Juga belum ada penelitian mengenai manfaat pemberian DHA bagi anak prasekolah atau anak yang lebih besar.
Pemberian lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan serta penyakit jantung. Sedangkan, pemberian DHA yang berlebihan diduga dapat menekan proses pembentukan AA, serta dapat menekan aktivitas siklooksigenase yang dapat menghambat pembentukan prostaglandin berikut tromboksan dan leukotrin. Gangguan ini dapat menyebabkan terhambatnya respons terhadap proses keradangan, memanjangnya masa pendarahan, menurunnya renin yang turut dalam pengontrolan fungsi ginjal. Pemberian DHA tanpa kombinasi ARA atau DHA dan Asam linoleat dengan rasio yang tidak tepat diduga justru menghambat pertumbuhan.
Sumber :
intisari magazine
Sedangkan Canadian Joint Working Group and US Committee dan Academy for Pediatric belum merekomendasikan pemberian pada susu formula.bayi. Alasannya, karena keterbatasan pengalaman dan saat ini sedang dilakukan penelitian untuk jangka panjang.
Masih kontroversial
Manfaat pemberian AA dan DHA pada bayi cukup bulan dan anak masih dianggap kontroversial. Sejumlah penelitian baru menyimpulkan ” mungkin bermanfaat ”. Mereka berpendapat bahwa pemberian zat AA dan DHA dapat meningkatkan kecerdasan serta kemampuan visual anak. Namun, banyak pula penelitian yang tegas menyimpulkan tidak ada manfaatnya, baik untuk kecerdasan bayi maupun kemampuan visual anak. Penelitian RossPaediatric Lipid Study di AS pada tahun 1997 memberi hasil bahwa tidak ada perbedaan dalam pertumbuhan dan fungsi penglihatan pada bayi yang diberi AA dan DHA di 12 bulan pertama. American Council on Science and Health juga menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti – bukti ilmiah untuk mendukung penambahan AA dan DHA pada formula untuk bayi yang lahir normal. Begitu juga yang dilakukan peneliti – peneliti lainnya menyimpulkan hal yang sama bahwasanya AA dan DHA tidak bermanfaat pada kecerdasan dan kemampuan visual anak.
Meskipun demikian Food and Drug Administration ( FDA ) memberikan izin kepada Abbott Laboratories dan Mead Johnson Nutritionals untuk mengedarkan susu formula dengan suplementasi AA / DHA. Akan tetapi, perusahaan tersebut harus menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk penelitian efek sampingan dan manfaat pemberiannya dalam jangka panjang. Soalnya, sampai saat ini belum ada data ilmiah mengenai efek sampingan penggunaan DHA dalam bentuk suplemen. Juga belum ada penelitian mengenai manfaat pemberian DHA bagi anak prasekolah atau anak yang lebih besar.
Pemberian lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan serta penyakit jantung. Sedangkan, pemberian DHA yang berlebihan diduga dapat menekan proses pembentukan AA, serta dapat menekan aktivitas siklooksigenase yang dapat menghambat pembentukan prostaglandin berikut tromboksan dan leukotrin. Gangguan ini dapat menyebabkan terhambatnya respons terhadap proses keradangan, memanjangnya masa pendarahan, menurunnya renin yang turut dalam pengontrolan fungsi ginjal. Pemberian DHA tanpa kombinasi ARA atau DHA dan Asam linoleat dengan rasio yang tidak tepat diduga justru menghambat pertumbuhan.
Sumber :
intisari magazine
Selasa, 01 Desember 2009
Menulis itu nikmat bag.2

Menulis memang sangat nikmat, lebih terasa nikmat lagi bila kita benar - benar mau melakukannya dan lebih mendalaminya. Menulis banyak macamnya ada paper tugas (makalah, skripsi, penulisan ilmiah),ada bentuk lirik lagu, puisi,dsb.Biarkan buah pikiran kita mengalir dan tertuang dalam secarik kertas dan sebuah pena. Yang terpenting dalam menulis adalah suatu kenikmatan dan kesenangan.
beberapa langkah - langkah untuk melakukan kegiatan tulis - menulis paling tidak menyukainya terlebih dahulu.
1. tahap pertama mengetahui terlebih dahulu apa yang mau kita tulis. Entah itu, paper tugas (makalah, skripsi), diary, puisi, lagu, atau bahkan hanya sekedar curhat. Mengapa musti mengetahui terlebih dahulu??karena bila yang ditulis paper tugas (makalah, skripsi) kita dituntut untuk lebih sopan dalam memilih bahasa, terikat akan aturan karena sifatnya yang formal, dsb. Beda jika yang ditulis itu hanya sebuah puisi, curhatan, diary, lirik lagu,karangan, dsb kita tidak dituntut apa - apa / bebas, tidak terikat oleh aturan. Nggak harus bagus apalagi berpikir apakah tulisan yang kita buat disenangi orang atau tidak yang terpenting dapat mewakili perasaan yang sedang kita alami.
okeii untuk tahap kedua dan seterusnya terkait oleh contoh. Kita ambil contoh yang menulis puisi, curhatan, diary, lirik lagu,karangan, dsb.
2. "Emosi"..dalam membuat sebuah puisi, curhatan, diary, lirik lagu,karangan, dsb.
adalah sebuah emosi. Emosi disini maksudnya adalah situasi, keadaan hati. Apakah sedang sedih, jatuh cinta, senang, bimbang, dsb.
3. Setelah timbul "emosi" mulailah kita tuangkan emosi tadi ke dalam secarik kertas dengan penanya.
Langganan:
Postingan (Atom)