Selasa, 15 Desember 2009

BERGUNAKAH AA – DHA DALAM SUSU??

Rayuan ala susu formula itu kadang menenggelamkan kehebatan ASI. Padahal, Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ), British Nutrition Foundation, European Society for Pediatric Gastrioenterology and Nutrition ( ESPGAN ), Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), dan Food Agriculture Organization ( FAO ) merekomendasikan penambahan DHA dan AA hanya untuk susu formula bayi premature. Pemberian pada bayi cukup bulan mungkin tidak bermanfaat atau berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Secara teoritis dan bukti klinis, penambahan tersebut memang hanya bermanfaat untuk bayi prematur.
Sedangkan Canadian Joint Working Group and US Committee dan Academy for Pediatric belum merekomendasikan pemberian pada susu formula.bayi. Alasannya, karena keterbatasan pengalaman dan saat ini sedang dilakukan penelitian untuk jangka panjang.

Masih kontroversial
Manfaat pemberian AA dan DHA pada bayi cukup bulan dan anak masih dianggap kontroversial. Sejumlah penelitian baru menyimpulkan ” mungkin bermanfaat ”. Mereka berpendapat bahwa pemberian zat AA dan DHA dapat meningkatkan kecerdasan serta kemampuan visual anak. Namun, banyak pula penelitian yang tegas menyimpulkan tidak ada manfaatnya, baik untuk kecerdasan bayi maupun kemampuan visual anak. Penelitian RossPaediatric Lipid Study di AS pada tahun 1997 memberi hasil bahwa tidak ada perbedaan dalam pertumbuhan dan fungsi penglihatan pada bayi yang diberi AA dan DHA di 12 bulan pertama. American Council on Science and Health juga menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti – bukti ilmiah untuk mendukung penambahan AA dan DHA pada formula untuk bayi yang lahir normal. Begitu juga yang dilakukan peneliti – peneliti lainnya menyimpulkan hal yang sama bahwasanya AA dan DHA tidak bermanfaat pada kecerdasan dan kemampuan visual anak.
Meskipun demikian Food and Drug Administration ( FDA ) memberikan izin kepada Abbott Laboratories dan Mead Johnson Nutritionals untuk mengedarkan susu formula dengan suplementasi AA / DHA. Akan tetapi, perusahaan tersebut harus menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk penelitian efek sampingan dan manfaat pemberiannya dalam jangka panjang. Soalnya, sampai saat ini belum ada data ilmiah mengenai efek sampingan penggunaan DHA dalam bentuk suplemen. Juga belum ada penelitian mengenai manfaat pemberian DHA bagi anak prasekolah atau anak yang lebih besar.
Pemberian lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan serta penyakit jantung. Sedangkan, pemberian DHA yang berlebihan diduga dapat menekan proses pembentukan AA, serta dapat menekan aktivitas siklooksigenase yang dapat menghambat pembentukan prostaglandin berikut tromboksan dan leukotrin. Gangguan ini dapat menyebabkan terhambatnya respons terhadap proses keradangan, memanjangnya masa pendarahan, menurunnya renin yang turut dalam pengontrolan fungsi ginjal. Pemberian DHA tanpa kombinasi ARA atau DHA dan Asam linoleat dengan rasio yang tidak tepat diduga justru menghambat pertumbuhan.

Sumber :
intisari magazine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar